Arsip Harian: Juni 18, 2025

Sorot Kebijakan Setwan Aceh Tengah Soal Pengadaan Sembako untuk Pimpinan DPRK



TAKENGON – WargaTransparan Aceh (MaTA) menyorotperaturan Sekretariat DPRK Aceh tengah yang membagikanbujetsejumlah Rp 502,delapan jutauntukpenyediaan bahan baku rumah tanggauntuk tiga pimpinan DPRK di tahunbujet 2025.

Koordinator MaTA, Alfian, sampaikanperaturanitudipandangtidakmenggambarkanketerpihakanpadawarga ekonomi kurang kuatkhususnyamendekati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Diamemandangpenyediaan sembako oleh negara semestinyaditujukanuntukwarga yang memerlukantidak untukpetinggi yang telahmendapatbermacam-macamsokongan dari negara.

Jika kita saksikan dari laporan programMekanismeInformasiGagasan Umum Penyediaan (SIRUP) InstansiPeraturanPenyediaan Barang/JasaPemerintahan (LKPP), penyediaan sembako itu untuk DPRK. Semestinya kan sembako itu kewarga miskin, wargayangmemerlukanwarga kelas ke bawah dalam ekonomi, apalagi mendekati Idul Adha sekarang iniSemestinya itu tidak ke dewan. DPRK kan telah mempunyaisokongan,” kata Alfian keTribuneGayo.com, Selasa (3/6/2025).

Alfian memandang, penganggaran ituadalahbentukperaturan yang menyelimpangdantidaksemestinyadigerakkanpada keadaan sosial ekonomi wargayang masih belumseutuhnyasembuh.

Jika kita saksikanperaturan ini sebagaiperaturanmenyimpang yang tidakdapatdiakomodasiSemestinya bupati bisa jugamengatur ini. Jikasampai DPRK harusdisiapkan sembako oleh negara, sedangkan dengan sokongan, beras, rumah, dan kesehatan telahdijaminsemua.Tetapisaat ada bantuan sembako kembali, saya berpikir ini peraturanbujet yang tidak pro-rakyat,” jelasnya.

Alfian menyorotkeutamaankepribadiandannormapetinggipublic dalam menanggapiperaturanbujetseperti inidan mendesak supaya program penggunaan anggara semacam initidakditeruskan.

SemestinyaPemerintahan Aceh tengahmembagi sembako ke warga kelas bawah, apalagi mendekati Idul Adha. Ini kan aneh, ini beberapa orang yang telahmempunyai hak bujet dari negara. Ini tidakpantasJika DPRK tidakmempunyaikepribadiandannorma, itu harusditampikTerkecualikebalikannyakarena itu itu diterima,” sambungnya.

Telahdiatur

Berkaitanmasalah yang munculdi tengahwarga itu, Sekretariat DPRK Aceh tengahjugamemberiverifikasi. Sekretaris DPRK, Drs Windi Darsa SH MM, mengatakanbujetitutelahdiatursesuaiperaturandanstandardberbelanjapemerintahanyang berjalan.

Bujet itu sesuaiketetapan yang ditata dalam KetentuanPemerintahan Nomor 18 Tahun 2017 mengenai Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD danKetentuan Bupati Aceh tengah Nomor 32 Tahun 2020 mengenaiStandardBerbelanjaKeperluan Rumah Tangga Pimpinan DPRK,” tutur Windi Darsa.

Diamemperjelassemuakeperluanitutidakdiberiberbentukuang kontantetapiberbentuk barang untuk operasional rumah dinas Ketua dan Wakil Ketua DPRK yang disuplaidenganperiodiksepanjangsetahun.

Makawargatidak butuhkaget dengan angka keseluruhanbujet yang kelihatan di program SIRUP LKPP, karena itu adalahbujet global yang meliputiberagamkeperluanrumah tangga dalam satu tahun penuh, ” sambungnya.

Dalam document SIRUP LKPP, terdaftarsekitar 19 tipe bahan dasar yang dibujetkandiantaranya telur sebesar Rp 96 juta, beras Rp 126,tiga juta, mi instant Rp 64,delapan juta, gula Rp 49,tiga jutadankeperluan primer lain, seperti kecap, minyak goreng, ikan kaleng, dan air paket.(am)

Polda Aceh Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Dugaan Pembiayaan Fiktif di BPRS



TAKENGON – Direktorat Reserse KriminilKhusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh memutuskan4 orangsebagaiterdakwa dalam kasussangkaanpendanaan fiktif sebesar Rp 48 miliar, di Bank PendanaanMasyarakat Syariah (BPRS) Gayo Perseroda, punyaPemerintahan Kabupaten Aceh tengah.

Direktur Reskrimsus Polda Aceh Kombes Zulhir Destrian lewat Kasubdit Fismondev, AKBP Supriadi, benarkanpenentuan empat terdakwaitu.

Betul, empat terdakwatelahdiputuskandansekarang ini mereka ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Mapolda Aceh sepanjang 20 hari di depan,” tutur Supriadi, Senin (16/6/2025).

Ke-4terdakwa yang ditangkapterbagi dalamkelompokinterndanexternal bank yang terturut dalam polapendanaan fiktif itu.

Terdakwa pertama ialah AP (36), seorangAkun Officer/Pemasaran BPRS Gayo, selanjutnya AY (42), Direktur Khusus BPRS Gayo. Selanjutnya DP (34) staff Notaris dan PPAT, dan SY (42) Kepala Seksi Umum dan Personalia BPRS Gayo. Awalnya, SY sebelumnya pernahmemegangsebagaiIntern Audit di bank sama.

Menurut Supriadi, AP dan AY telah ditahan semenjak Jumat (13/6/2025), sedangkan DP dan SY mulai ditahan Senin (16/6/2025).

Kasus ini berawal dari penemuansangkaanpendanaan fiktif di PT BPRS Gayo Perseroda yang terjadi dalam kurun waktu Desember 2018 sampai April 2024. Penyelidikanyang sudah dilakukan Polda Aceh ungkapjikapraktekitudilaksanakan oleh pelakuintern bank.

Sebagaisisiproses daripenyelidikanteamsudahmengambil alihsekitar 963 documentpendanaan nasabah hasil pemeriksaan di Kantor BPRS Gayo yang berada di Jalan Mahkamah, Kecamatan Lut Tawar, Aceh tengah.

Tidakcumadocument, penyidik mengambil alihbeberapaassetpunyasatu diantarabekaspegawai BPRS Gayo. Beberapa asetitumeliputi tanah, bangunan, dan satu sertifikat hak punya atas nama Andika Putra.(rd/am)